Dalam trading forex, manajemen risiko adalah salah satu aspek yang paling penting untuk melindungi modal dan meminimalkan kerugian. Dua strategi umum yang digunakan trader untuk melindungi dana mereka adalah cut loss dan stop loss.
Istilah-istilah ini dikenal luas dalam dunia trading, tetapi berbeda dalam penerapannya. Artikel ini memberikan pembahasan mendalam mengenai cut loss dan stop loss, menyoroti perbedaan antara keduanya.
Apakah Cut Loss?

Cut loss merujuk pada tindakan manual yang diambil oleh trader untuk menutup posisi yang merugi dengan sengaja guna membatasi kerugian lebih lanjut. Ini melibatkan keputusan trader untuk keluar dari perdagangan terbuka sebelum harga bergerak lebih jauh melawan mereka.
Cut loss biasanya diterapkan ketika trader menyadari bahwa kondisi pasar tidak sesuai dengan prediksi awal mereka atau ketika faktor fundamental atau teknikal berubah, membuat perdagangan menjadi tidak menguntungkan. Pendekatan ini memungkinkan trader untuk keluar dari posisi lebih awal daripada bertahan dan mengambil risiko kerugian yang lebih besar.
Contoh Cut Loss
Jika seorang trader membeli EUR/USD di 1.1000 dengan harapan harga akan naik, tetapi harga turun ke 1.0900, mereka dapat memutuskan untuk cut loss pada level ini untuk meminimalkan kerugian lebih lanjut. Dengan menutup posisi secara manual, trader menghindari potensi kerugian yang lebih besar jika harga terus turun.
Kelebihan Cut Loss
- Kawalan Penuh: Trader memiliki kendali penuh atas kapan mereka menutup posisi yang merugi, memberikan fleksibilitas berdasarkan perubahan pasar.
- Kerugian yang Diminimumkan: Cut loss membantu membatasi potensi kerugian yang lebih besar.
Risiko Potongan Kerugian
- Subjektiviti: Karena dilakukan secara manual, keputusan cut loss dapat dipengaruhi oleh emosi dan penilaian tergesa-gesa.
- Isu Masa: Trader mungkin menunda melaksanakan cut loss, yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar dari yang diperkirakan.
Apakah Stop Loss?

Stop loss adalah perintah otomatis yang ditempatkan di platform trading untuk menutup posisi ketika harga mencapai level yang telah ditentukan. Ini membantu trader membatasi kerugian tanpa perlu terus-menerus memantau pasar.
Dengan menetapkan stop loss, trader memastikan bahwa posisi mereka akan otomatis ditutup jika harga bergerak melawan mereka, menjaga disiplin, dan mencegah keputusan yang dipengaruhi oleh emosi.
Contoh Stop Loss
Jika seorang trader membeli USD/JPY di 110.00 dan menetapkan stop loss di 109.50, platform akan otomatis menutup posisi tersebut jika harga turun ke 109.50. Ini memastikan trader hanya kehilangan selisih antara harga masuk (110.00) dan level stop loss (109.50), yaitu 50 pips.
Kelebihan Stop Loss
- Pelaksanaan Automatik: Tidak perlu memantau pasaran sentiasa; stop loss dilaksanakan secara automatik.
- Menggalakkan Disiplin: Stop loss membantu pedagang mematuhi rancangan trading mereka dan mengelakkan keputusan emosi.
- Had Kerugian: Sama seperti cut loss, stop loss bertujuan untuk mengehadkan potensi kerugian.
Risiko Henti Kerugian
- Risiko Berhenti Keluar: Di pasar yang sangat volatil, harga mungkin cepat mencapai level stop loss, meskipun tren kemudian berbalik arah.
- Ketepatan Diperlukan: Meletakkan tahap stop loss terlalu hampir dengan harga kemasukan boleh mengakibatkan keluar pramatang, walaupun trading mempunyai potensi jangka panjang.
daripada RM38,48 kepada RM30,96/bil setiap tahun

Perbezaan Antara Cut Loss dan Stop Loss
Aspek | Potong Kerugian | Stop Loss |
---|---|---|
Perlaksanaan | Dimulakan secara manual oleh trader. | Dicetuskan secara automatik oleh platform. |
Kawalan | Kawalan penuh ke atas masa keluar. | Melaksanakan secara automatik tanpa campur tangan trader. |
emosi | Terdedah kepada pengaruh emosi. | Bebas daripada berat sebelah emosi. |
Kelajuan | Mungkin ditangguhkan oleh tindakan trader. | Pelaksanaan segera apabila mencapai tahap yang ditetapkan. |
Bila Menggunakan Cut Loss dan Stop Loss
Menggunakan cut loss dan stop loss adalah strategi penting untuk manajemen risiko di pasar keuangan. Kedua metode ini membantu trader dan investor meminimalkan kerugian ketika harga aset tidak bergerak sesuai yang diharapkan. Berikut adalah penjelasan tentang kapan menggunakan cut loss dan stop loss:
Bila Perlu Gunakan Cut Loss
Cut loss sesuai digunakan dalam situasi di mana seorang trader atau investor telah menilai ulang posisi mereka dan memutuskan bahwa prospek aset tersebut tidak lagi sejalan dengan ekspektasi awal. Beberapa skenario yang termasuk dalam hal ini antara lain:
- Perubahan Asas: Perubahan signifikan, seperti kinerja perusahaan yang buruk atau regulasi yang mengganggu industri.
- Ralat Analisis: Menilai ulang trading mengungkapkan asumsi awal yang salah.
- Ketidakpastian Pasaran: Turun naik yang tinggi dan keadaan pasaran yang tidak menentu.
- Anjakan Strategi: Beralih dari matlamat investasi jangka panjang ke jangka pendek.
Bila Perlu Gunakan Stop Loss
Stop loss adalah pilihan yang ideal untuk menjaga disiplin dan memastikan kerugian tetap terkendali sejak awal. Beberapa skenario yang disarankan:
- Short-Term Trading: Stop loss adalah penting dalam market yang bergerak pantas.
- Keupayaan Pemantauan Terhad: Trader yang sibuk boleh bergantung pada stop loss untuk menguruskan risiko.
- Perlindungan Modal: Ia membantu melindungi dana dengan menguatkuasakan had kerugian yang ketat.
- Pengurusan Emosi: Menghalang trader daripada membuat keputusan impulsif.
Bila Tidak Menggunakan Stop Loss atau Cut Loss
Walaupun kedua-dua strategi itu berharga, terdapat senario yang mungkin tidak sesuai:
- Pasaran Sangat Tidak Menentu: Perintah stop loss yang ditempatkan terlalu dekat dengan harga masuk dapat terpicu lebih awal karena fluktuasi harga yang tiba-tiba.
- Long-Term Investments: Untuk aset yang secara fundamental kuat, fluktuasi jangka pendek yang minor seringkali dapat diabaikan.
Kesimpulan
Cut loss dan stop loss adalah strategi penting untuk manajemen risiko di forex tradingSementara cut loss memberikan kontrol manual, hal ini dapat dipengaruhi oleh emosi. Stop loss, di sisi lain, mengotomatisasi perlindungan dan menegakkan disiplin.
Memahami kapan dan bagaimana menggunakan strategi ini dapat membantu trader melindungi modal mereka dan meminimalkan kerugian dengan efektif. Untuk kinerja trading yang lebih baik, terutama dengan sistem trading otomatis, menggunakan Forex VPS daripada SocialVPS memastikan latensi rendah dan koneksi yang stabil, memberikan eksekusi trading yang tidak terputus.